Table of Contents
ToggleSejarah Crowdfunding
Seiring berjalannya waktu, konsep crowdfunding terus bekembang, khususnya dengan perkembangan teknologi dan internet hingga saat ini.
Sejarah awal crowdfunding dimulai pada abad ke-17 di Prancis dan Inggris dengan konsep “Tontine”. Tontine merupakan bentuk investasi yang dilakukan oleh suatu kelompok dengan menyetor uang dan menerima pembayaran setiap tahunnya selama hidup mereka.
Praktik crowdfunding ini terus belanjut hingga pada abad ke-19. Pembangunan patung, monumen, atau proyek seni sering kali dilaksanakan dengan mengumpulkan dana dari masyarakat atau publik sebagai bentuk dukungan finansial kepada para seniman.
Munculnya internet pun mulai mengembangkan crowdfunding ke praktik yang lebih modern. Praktik ini muncul pada tahun 1970-an di Amerika Serikat dengan istilah “Email Loops”. Email Loops berbentuk pengiriman surat yang dilakukan oleh penulis dan seniman kepada teman-teman dan penggemar mereka untuk mencari dukungan finansial dalam rangka menyelesaikan proyek yang sedang dikerjakan.
Tak hanya itu, pada tahun 1900-an crowdfunding ini juga mulai dilakukan di dunia musik. Penggemar dari sebuah band rock bernama Marilion melakukan online campaign untuk mengumpulkan dana agar band tersebut dapat melakukan konser tur di Amerika Utara.
Berlanjut pada awal tahun 2000-an, perkembangan teknologi dan internet yang makin masif memunculkan ArtistShare (2003) sebagai salah satu platform crowdfunding yang pertama kali muncul untuk mengembangkan proyek seni dari para seniman melalui dukungan penggemarnya.
Sementara itu, pada tahun 2010, crowdfunding makin populer dengan diluncurkannya platform Kickstarter dan GoFundme. Kickstarter lebih fokus pada proyek yang berbentuk kreativitas, sedangkan GoFundMe lebih fokus pada amal dan kebutuhan pribadi.
Pada tahun 2015, platform-platform lain mulai bermunculan dengan sektor yang lebih beragam, di antaranya Indiegogo, Crowdcube, dan Seedr.
Dengan perjalanan crowdfunding dari dulu hingga sekarang, saat ini crowdfunding masih memainkan peran penting untuk terus berkembang dan merambah ke berbagai bidang dalam mendapat dukungan langsung dari masyarakat.
Jenis-jenis Crowdfunding
Berdasarkan karakteristik dan tujuannya, crowdfunding terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut beberapa jenis crowdfunding secara umum:
Reward-based Crowdfunding
Jenis crowdfunding di mana individu berkontribusi pada suatu proyek dan menerima imbalan nonfinansial sebagai balasannya yang berupa produk atau jasa yang dihasilkan dari proyek tersebut. Proyek ini biasanya berfokus pada industri kreatif, seperti film, music, video game, new product, dan desain. Di reward-based crowdfunding, target penggalangan dana harus tercapai, tetapi tidak ada jaminan donator akan menerima imbalan yang dijanjikan.
Contoh platform reward-based crowdfunding yaitu Kickstarter, Indiegogo, dan GoFundMe.
Equity Crowdfunding
Dikenal juga sebagai investment crowdfunding atau crowdinvesting, equity crowdfunding adalah penggalangan dana di mana individu secara kolektif berkontribusi dengan imbalan berupa kepemilikan saham (ekuitas) dalam perusahaan yang menggalang dana. Ini berbeda dengan reward-based crowdfunding yang donaturnya menerima imbalan nonfinansial, seperti produk atau layanan.
Contoh platform equity crowdfunding, di antaranya Seedrs, Crowdcube, Investree (Indonesia), dan AngelList.
Debt Crowdfunding (Peer-to-Peer Lending)
Disebut juga dengan peer-to-peer lending atau p2p lending, debt crowdfunding adalah metode penggalangan dana di mana individu secara kolektif memberikan pinjaman kepada pihak lain dari perusahaan atau individu yang membutuhkan dana.
Debt crowdfunding menawarkan model pendanaan alternatif yang potensial bagi borrower dan investor. Namun, penting untuk memahami risiko dan regulasi sebelum terlibat dalam praktik ini.
Contoh platform debt crowdfunding adalah Investree (Indonesia), Funding Societies (Malaysia), Prosper (Amerika Serikat), dan Lending Club (Amerika Serikat).
Donation-Based Crowdfunding
Donation-based crowdfunding adalah metode penggalangan dana di mana individu secara sukarela memberikan uang kepada suatu proyek atau usaha tanpa mengharapkan imbalan langsung, baik berupa barang, jasa, maupun kepemilikan saham.
Dalam crowdfunding ini diperlukan strategi kampanye yang kuat untuk dapat membangun kepercayaan calon donator agar proyek dapat berhasil dan berjalan lancar.
Contoh platform donation-based crowdfunding yaitu GoFundMe, GlobalGiving, Kitabisa (Indonesia), dan WeAreHere.org.
Litigation Crowdfunding
Litigation crowdfunding (crowdjustice atau legal crowdfunding) adalah metode penggalangan dana di mana individu secara kolektif memberikan uang kepada seseorang atau organisasi yang membutuhkan dana untuk menempuh jalur hukum, seperti biaya pengacara, biaya pengadilan, dan biaya lainnya.
Crowdfunding jenis ini menawarkan cara untuk memberikan akses ke keadilan bagi orang-orang yang tidak mampu. Namun, penting untuk memahami risiko dan regulasi sebelum terlibat dalam praktik ini.
Contoh platform litigation crowdfunding yaitu CrowdJustice (Inggris), GoFundMeJustice (Amerika Serikat), Kitabisa (Indonesia), dan WeLaw (Indonesia).
Pertimbangan Penting dalam Memilih Jenis Crowdfunding
1. Tujuan Penggalangan Dana
Jenis crowdfunding yang tepat akan bergantung pada tujuan diadakannya penggalangan dana. Misalnya, jika Anda menggalang dana untuk proyek kreatif, reward-based crowdfunding merupakan pilihan yang tepat, tetapi jika Anda menggalang dana untuk startup, equity crowdfunding merupakan pilihan yang lebih tepat.
2. Jenis Proyek
Jenis crowdfunding yang digunakan akan bergantung pada jenis proyek yang didanai. Misalnya, proyek kreatif lebih cocok untuk reward-based crowdfunding, sedangkan proyek sosial lebih cocok untuk donation-based crowdfunding.
3. Risiko dan Potensi Keuntungan
Setiap jenis crowdfunding memiliki risiko dan potensi keuntungan yang berbeda. Misalnya, donation-based crowdfunding memiliki risiko yang lebih rendah, tetapi memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah. Sementara itu, equity crowdfunding memiliki risiko yang lebih tinggi, tetapi memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi.
4. Regulasi
Setiap jenis crowdfunding memiliki regulasi yang berbeda-beda di setiap negara. Penting untuk memahami regulasi yang berlaku di negara Anda sebelum memilih jenis crowdfunding yang akan digunakan.
Tren terkini dan Inovasi dalam Crowdfunding
Seiring berjalannya waktu, crowdfunding terus berkembang dengan inovasi dan menyesuaikan dengan tren-tren terkini. Berikut beberapa tren terkini dan inovasi dalam crowdfunding:
Crowdfunding dengan Menggunakan Teknologi Blockchain
Teknologi blockchain digunakan untuk meningkatkan transparansi, keamanan, dan efisiensi dalam proses crowdfunding.
Tokenisasi Aset
Tokenisasi aset ini memungkinkan pemilik aset untuk mewakili kepemilikan mereka dalam bentuk token digital. Ini membuka peluang baru dalam crowdfunding, terutama untuk investasi real estate dan bisnis.
Crowdfunding Eksklusif atau Berlangganan
Beberapa platform crowdfunding mengadopsi model langganan di mana donatur dapat membayar sejumlah uang secara berkala untuk mendukung berjalannya proyek secara berkelanjutan.
Crowdfunding Berbasis NFT (Non-Fungible Token)
Pemanfaatan NFT dilakukan dalam kampanye crowdfunding, terutama di sektor seni dan hiburan. Pencipta dapat menawarkan NFT sebagai imbalan bagi pendukung yang ikut memberikan kontribusi.
Pendanaan DeFi (Decentralized Finance)
Pertumbuhan ekosistem DeFi telah menciptakan model crowdfunding yang lebih terdesentralisasi, di mana pengguna dapat berpartisipasi dalam proyek keuangan tanpa adanya keterlibatan pihak ketiga.
Crowdfunding dengan Metode Crowdsourcing
Konsep crowdsourcing ini digunakan untuk menggumpulkan ide, saran, atau kontribusi kreatif dari massa selama kampanye crowdfunding. Ini meningkatkan keterlibatan dan interaksi antara pencipta dan pendukung.
Perubahan, tren, dan inovasi dalam dunia crowdfunding dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, perubahan kebutuhan pasar, dan dinamika ekonomi global. Pemantauan terhadap perkembangan terbaru dalam industri crowdfunding dapat memberikan insight lebih lanjut tentang tren dan inovasi yang muncul.
Ready-to-Use Crowdfunding Platform
Perkembangan teknologi memberikan kemudahan kita untuk melakukan praktik crowdfunding melalui platform yang dapat disesuaikan dengan tujuan diadakannya penggalangan dana. Anda dapat membuat impact sosial yang lebih besar dengan aplikasi fundraising Anda sendiri.
Keberadaan crowdfunding platform menjadi wadah untuk menyediakan kampanye bagi orang-orang yang membutuhkan dengan sistem yang transparan dan kredibel.
Solusi Crowdfunding Platform oleh GITS.ID
GITS.ID memiliki ready-to-use crowdfunding platform yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan tujuan diadakannya penggalangan dana. Dengan crowdfunding platform dari kami, Anda dapat melakukan donasi dengan mudah dengan pembayaran yang terintegrasi serta keamanan yang terjamin.
Pantau dan lihat dampak positif yang sudah Anda buat dengan melalui ready-to-use crowdfunding platform dari GITS.ID.
Mari membuat perubahan nyata yang besar bersama GITS.ID. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.