Bagaimana proses atau tahapan pembuatan aplikasi? Bagi brand, perusahaan, hingga yang berjenis enterprise, adanya aplikasi (baik itu mobile application maupun desktop software), memberikan dampak baik yang besar. Aplikasi sudah seharusnya dibuat sesuai kebutuhan dan untuk mencapai objektif yang diperlukan. Apa saja tahapan dalam pembuatan aplikasi enterprise agar aplikasi tersebut ketika sudah dirilis, dapat dengan maksimal membantu dari berbagai sisi?
Dalam pembuatan aplikasi, penting untuk memahami dan melakukan tahapan-tahapan yang sesuai dengan benar. Hal ini agar aplikasi yang akan dihasilkan memang menjawab kebutuhan.
Tahap Pembuatan Aplikasi
Riset dan Menggali Kebutuhan/Requirement
Langkah pertama adalah melakukan riset (internal dan eksternal atau pasar dan lingkungan). Riset ini internal adalah mengetahui apa yang user butuhkan. Aplikasi yang seperti apa dan dengan fitur yang bagaimana yang dapat menjawab kebutuhan user. Hal ini termasuk menentukan ide aplikasi yang akan dibuat, juga menggali target pengguna aplikasi.
Sedangkan riset eksternal artinya melihat di pasar dan lingkungan. Apakah sudah ada aplikasi yang mirip? Apa kelebihan dan kekurangan dari aplikasi tersebut? Perlu juga dilakukan riset pasar agar tahu tren pasar dan kebutuhan market.
Perencanaan Aplikasi dan Desain UI/UX
Berikutnya, dilakukan perencanaan yang lebih rinci dari segi arsitektur aplikasi (terkait teknis struktur aplikasi dan database), fitur-fitur yang ada, desain User Interface (UI) dan User Experience (UX), hingga infrastruktur aplikasi (misalnya, peletakan sistem di cloud).
Biasanya, sebelum mulai masuk tahap development, pada tahap perencanaan ini hasil akhirnya berupa bagan alur sistem dan data, serta mockup atau prototype tampilan aplikasi. Hal ini agar semua pihak (klien, calon user, developer) dapat membayangkan seperti apa nantinya aplikasi tersebut dan dapat memberikan feedback bila perlu.
Pengembangan Aplikasi
Pada tahap perencanaan sebelumnya, sudah dipilih pula aplikasi ini akan berjalan di platform apa (apakah Android, iOS, web app, desktop, atau beberapa platform sekaligus). Bersama dengan itu, bahasa pemrograman yang sesuai juga telah dipilih dan desain sudah disepakati. Selanjutnya, tim development akan mulai tahap development. Mereka menerjemahkan dan mewujudkan bagian perencanaan tadi. Para developer mengimplementasi desain dan membuat fitur-fitur yang telah direncanakan.
Pengujian Aplikasi dan Sistem
Selanjutnya, dilakukan tahapan pengujian atau testing dan debugging. Pengujian ini meliputi segala sisi. Termasuk kerapian desain, kesesuaian fitur aplikasi yang berjalan, sistem API, database, cloud, dan lain-lain. Pengujian ini dilakukan secara manual dan otomatis, tergantung dari apa yang diuji. Pengujian manual memerlukan kecermatan penguji, biasanya dalam mengecek desain dan fitur general. Sementara itu, pengujian dengan automation biasanya untuk mengetes ketepatan fitur yang lebih rinci.
Tentunya, kita tidak mau aplikasi yang sudah rilis malah membuat user tidak nyaman dalam menggunakannya. Atau malah berpotensi dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan menimbulkan fraud dan merugikan perusahaan.
Pembuatan Dokumentasi
Ada pula tahapan pembuatan dokumentasi. Dokumentasi ini tentu berkaitan dengan aplikasi yang akan dirilis. Dokumentasi ini bisa meliput cara penggunaan aplikasi tersebut (disebut dokumen User Guide). Selain itu, ada dokumen teknis yang biasanya telah dibuat sebelum atau seiring dengan tahap development, yakni dokumen Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Functional Specification Document (FSD), dan Technical Document.
Peluncuran Aplikasi
Bila semua sudah sesuai, aplikasi dapat diluncurkan di App Store dan Play Store, baik untuk public user maupun hanya untuk internal enterprise. Bila aplikasi untuk publik, dapat dilakukan upaya marketing agar orang-orang mengetahui aplikasi tersebut dan men-download-nya. Dengan semakin luasnya aplikasi tersebar, semakin banyak pula feedback untuk pengembangan selanjutnya yang dapat dilakukan.
Pemeliharaan/Maintenance Aplikasi dan Sistem
Setelah aplikasi diluncurkan dan dipakai oleh pengguna, maintenance harus tetap dilakukan. Pemeliharaan ini meliputi update dan perbaikan aplikasi bila terdapat permasalahan. Selain itu, bisa juga terus mengembangkan fitur, menambahkan fitur-fitur relevan yang semakin membuat aplikasi ini bermanfaat bagi pengguna. Maintenance juga meliputi mempertahankan kualitas aplikasi agar tetap stabil dan aman.
Hal Lain yang Penting dalam Pembuatan Aplikasi Enterprise
Selain perlu memperhatikan dan melakukan dengan baik seluruh tahapan pembuatan aplikasi seperti di atas, ada pula hal-hal lain yang penting. Diantaranya adalah tim analyst, designer, developer, technical wrtier, tester, yang expert atau ahli di bidangnya.
Hal lainnya adalah penting untuk punya dokumentasi yang lengkap sesuai yang tadi disebutkan. Ini agar semua orang paham, termasuk user dan developer yang nantinya akan melanjutkan mengembangkan aplikasi tersebut.
Komunikasi yang baik antartim dengan klien juga sangat penting. Ini agar semua proses lancar dan aplikasi dapat selesai dengan baik. Respons yang cepat akan sangat berpengaruh di sini.
Jasa Pembuatan Aplikasi Enterprise dari GITS.ID
Bagi Anda yang di-enterprise-nya membutuhkan aplikasi, GITS.ID siap membantu. tahapan pembuatan aplikasi kami memperhatikan hal-hal penting, termasuk tahap perencanaan yang mendalam di awal (Discovery & Co-Creation), dan tim kami expert dalam bidangnya. Dokumentasi yang dihasilkan pun lengkap. Hasil testing akan bebas bug. Kami pun support maintenance setelahnya.
Selain itu, bila Anda memerlukan bantuan marketing, marketing managed service kami dapat menyebarkan aplikasi ini ke potential user dan konsumen Anda.
