Strategi Omnichannel di B2B, B2C, juga D2C dan Strategi Marketing

  • Business
  • Strategi Omnichannel di B2B, B2C, juga D2C dan Strategi Marketing
strategi omnichannel omni channel b2b b2c d2c marketing

Di dunia bisnis banyak sekali istilah yang perlu Anda kenali. Salah satunya adalah bagaimana melakukan strategi Omnichannel di B2B, B2C juga D2C dan strategi marketing untuk itu yang bisa membantu berkembangnya perusahaan yang tengah Anda kelola.

Omnichannel sendiri merupakan strategi bisnis yang sedang hangat dibicarakan saat ini. Namun, sebelum berlanjut lebih jauh lagi, mari kita kenal terlebih dahulu, apa itu Omnichannel, B2B, B2C, dan juga D2C.

Sekilas tentang Omnichannel

Berasal dari kata Omnis (universal), Omnichannel sendiri merupakan sebuah strategi yang berawal dari multichannel. Kemudian berkembang menjadi lebih luas lagi, hingga pada akhirnya penggunanya mampu mengetahui sebuah perkembangan secara realtime.

Secara ringkas, Omnichannel merupakan pendekatan penjualan lintas channel atau multi saluran. Di mana fokusnya adalah memberikan pengalaman pada pelanggan atau penggunanya tanpa dibatasi apa pun perangkat yang digunakannya, bahkan ketika dilakukan secara offline sekalipun.

Manufaktur, suplier, pergudangan, distribusi dan bagian lain dari bisnis retail yang Anda bangun dapat menggunakan Omnichannel. Di mana strateginya adalah memudahkan pelanggan mendapatkan informasi barang yang dijual. Juga secara tidak langsung memudahkan interaksi antara pengusaha dalam hal ini bisnis Anda dengan pelanggan.

Intinya strategi Omnichannel akan berfokus pada pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Dan bukan pada pengalaman individu dari pelanggan yang terdapat di suatu saluran belanja dan terpisah dengan lainnya.

Strategi Anda dalam omnichannel juga akan meliputi strategi marketing budgeting-nya.

B2B, B2C, dan D2C

Berikutnya berikut adalah istilah lain yang juga akan memberikan pengaruh besar pada sebuah bisnis. Bisa jadi sudah Anda kenali, tapi mari kita bahas dahulu.

B2B atau Business to Business merupakan bentuk penjualan antar pelaku bisnis dan bukan pada konsumen. Contohnya adalah, perusahaan Anda yang memiliki bahan baku untuk membuat pakaian akan melakukan penjualan atau penawaran pada perusahaan atau bisnis yang menjual pakaian jadi.

Singkatnya, B2B adalah sebutan untuk bisnis yang diperuntukkan untuk perusahaan lain, bukan pada grup kecil ataupun perorangan. Perusahaan B2B biasanya memang lebih dekat dengan sektor industri.

Berikutnya adalah B2C atau Business to Customer, istilah ini merupakan bentuk penjualan antar pelaku bisnis dengan pelanggannya. Contohnya, jelas pada kegiatan bisnis sehari-hari yang terjadi, seperti ketika konsumen membeli makanan, belanja baju, dan di toko Anda, baik online maupun offline.

Kemudian istilah lain yang perlu dikenal adalah D2C atau Direct to Customer. Ini merupakan strategi bisnis, di mana penjualan yang terjadi tidak akan menggunakan perantara sebagai bantuan. Ada pun maksud dari perantara ini seperti toko retail, reseller atau dropshipper.

Sebagai gambaran, perusahaan Anda yang memproduksi barang, akan mengemas serta melakukan pengiriman kepada konsumen secara langsung, tanpa melibatkan pihak lain. Hal ini bisa terjadi karena misalnya Anda telah memilliki situs sendiri, toko di media sosial, hingga toko secara fisik.

Kini saatnya Anda mengenal lebih jauh, bagaimana dengan strategi Omnichannel di B2B, B2C juga D2C dan strategi marketing, berikut ini adalah beberapa di antaranya.

Omnichannel pada Bisnis B2B

Dilihat dari target audiens atau pasar B2B, jelas lebih kecil dan spesifik. Maka strategi Omnichannel yang sebaiknya diterapkan pada bisnis model B2B adalah:

Direct Sales

Ujung tombak keberhasilan sebuah perusahaan memang berkaitan erat dengan keberadaan direct sales-nya, terlebih bila bisnis yang dijalankan merupakan model B2B. Karenanya seorang direct sales haruslah memahami dan memiliki pengetahuan mengenai setiap produk yang dipasarkannya dan jeli memilih target pasar yang tepat. Di mana tugas mereka juga harus bisa mengetahui kebutuhan pasar, mengatasi keberatan pelanggan, hingga mampu melakukan penjualan dengan pendekatan yang tepat dan pastinya sering melakukan follow up.

Telemarketing atau Telesales

Strategi berikutnya adalah dengan menggunakan telesales atau telemarketing. Seorang telesales yang akan melakukan penjualan melalui telepon, akan melakukan beberapa tugas penting, di antaranya mengkonversi peluang dari calon pelanggan menjadi pelanggan. Merespon data pelanggan secara akurat, dan keberadaannya juga dipastikan bisa menekan biaya pemasaran, terutama bila dikaitkan dengan transportasi.


    Subscribe now and stay updated!


    Strategi Omnichannel pada Bisnis B2C

    Berikutnya strategi Omnichanel di B2B, B2C juga D2C dan strategi marketing, akan beralih pada bisnis yang kedua yaitu model B2C. Maka strategi bisnis yang setidaknya bisa diberikan seperti:

    Reward

    Pelanggan mana pun akan suka jika bisa mendapatkan reward atau hadiah tambahan dari toko atau e-commerce tempat ia belanja. Bahkan, meski reward yang diberikan tidak seberapa, namun ini bisa membangun kepercayaan, sehingga pelanggan akan dengan mudah mengingat perusahaan Anda dan akan kembali tanpa diminta.

    Diskon Khusus Berupa Voucher

    Ini juga yang kerap menarik para pelanggan atau calon pelanggan untuk berbelanja di toko Anda. Adanya tawaran voucher diskon memang akan jauh lebih menarik, bila dibandingkan dengan bisnis serupa yang jarang atau tidak pernah memberikan voucher diskon. Voucher-nya sendiri bisa berupa potongan harga untuk pembelian berikutnya, atau yang tidak kalah disukai adalah adanya diskon ongkos kirim.

    Strategi Omnichannel pada D2C

    Dan yang terakhir untuk strategi Omnichannel yang sebaiknya diterapkan pada bisnis model D2C adalah dengan menerapkan:

    Etalase Online

    Tidak bisa dipungkiri bahwa bisnis dengan model Direct to Customer atau D2C saat ini, banyak menjadi pilihan para customer. Memangkas jalur dari produsen langsung ke pelanggan memang cukup menguntungkan, salah satunya adalah terjaminnya kualitas dan keamanan produk yang dibeli.

    Hingga akhirnya keberadaan etalase online pun akan sangat berguna, karena bisa memudahkan para konsumen untuk melihat langsung, produk apa saja yag ditawarkan. Etalase online-nya sendiri bisa berupa toko di media sosial, toko di aplikasi, atau toko dengan menggunakan situs atau website.

    Untuk membuat toko etalase semacam ini, Anda bisa menggunakan ahli profesional. Di mana mereka akan jauh lebih paham, bagaimana pembuatan aplikasi-aplikasi berbasis bahasa pemograman tersebut. Contohnya adalah bersama GITS.ID yang telah banyak memiliki klien dari FMCG juga atau fast moving consumer goods.

    Pengiriman

    Karena proses D2C ini akan menghubungkan langsung antara gudang dan konsumen, maka kemungkinan padatnya permintaan disertai dengan proses layanan lainnya, akan jauh lebih padat. Sehingga akan berpengaruh pada banyak hal, dan salah satunya adalah pengiriman.

    Bagaimanapun juga, customer tidak akan pernah suka bila pengiriman diproses dan menghabiskan waktu yang cukup lama. Karenanya pemilihan kurir yang akan melakukan pengiriman pun wajib Anda perhitungkan. Serta, sistem pengiriman yang baik yang bisa Anda atur melalui website atau aplikasi sendiri.

    Masih banyak sekali hal yang perlu diketahui mengenai Omnichannel, B2B, B2C, juga D2C. Bahkan masih ada beberapa istilan lain yang juga belum disebutkan di sini. Dan kini yang patut Anda pertimbangkan adalah, bagaimana menemukan agensi digital yang bisa membantu Anda mengembangkan bisnis.

    Di mana keberadaan mereka akan melakukan banyak hal, dan salah satunya tentu saja akan membuat tugas perusahaan Anda menjadi lebih efektif. Dan juga dipercaya lebih efisien bila dibandingkan dengan bentuk pemasaran lainnya.

    Demikianlah penjelasan singkat mengenai strategi Omnichanel di B2B, B2C juga D2C dan strategi marketing omnichannel. Bagi Anda yang membutuhkan agensi digital, maka sebaiknya memilih perusahaan jasa yang terpercaya dan berpengalaman seperti yang diberikan GITS.ID. Di sini, Anda bisa mendapatkan berbagai layanan, seperti jasa pengembangan situs, jasa pengembangan aplikasi seluler, dan lain sebagainya, yang akan menunjang keberadaan bisnis yang tengah Anda bangun.


    Mulai Transformasi Digital Perusahaan Anda lewat Mobile App, Website, dan Cloud Sekarang


    jasa pembuatan aplikasi android enterprise software ios mobile application website web google cloud partner indonesia platform gcp marketing

    CONTACT US

    Do you have a new project?

    Come tell us what you need! Fill out this form and our solution team will response to your email by maximum of 1×24 workday.

    Indonesia

    Head Office

    Summarecon Bandung, Jl. Magna Timur No.106, Bandung, 40296

    Whatsapp (chat only)

    0811-1309-991

    North America

    Branch Office

    166 Geary Str STE 1500 #1368, San Francisco, CA 94108, United States