Di era pandemi seperti sekarang, banyak perusahaan melakukan efisiensi di berbagai bidang. Salah satu bentuk efisiensi tersebut mencakup penentuan solusi IT yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan, yakni memilih antara on premise vs cloud.
Pemilihan ini jelas krusial, karena akan menentukan ke mana dana investasi perusahaan dialokasikan. Baik plus dan minus, dari kedua solusi ini perlu Anda pahami dan pertimbangkan. Sebagai langkah awal, kenali dulu apa itu On premise dan Cloud.
Perbedaan On premise dan Cloud
Agar bisa menjatuhkan pilihan yang tepat, Anda perlu mengenali perbedaan on premise vs cloud. Untuk mengetahui lebih dalam tentang perbedaan antara on premise dan cloud, berikut akan kita bahas beberapa aspek pembeda keduanya dari segi sistem, kontrol, aksesibilitas, keamanan, dan biaya.
Sistem
Apa perbedaan sistem on premises dan cloud? Secara garis besar, pada lingkungan on premise atau on-prem, perusahaan menyimpan segala sesuatunya secara in-house. Dengan kata lain, perusahaan yang mengelola seluruh infrastruktur dan IT environment perusahaan.
Berbeda dengan on-prem, pada cloud semua tugas dan layanan komputasi dilakukan oleh cloud provider via internet dengan metode pay as you go. Dengan ini, Anda memanfaatkan jasa provider cloud service dan membayarnya sesuai dengan pemakaian perusahaan.
Kontrol
Dari sisi kontrol, pada on premise, perusahaan memegang kendali sepenuhnya atas data. Begitu pula akses dan aktivitas yang berkaitan dengan ini.
Pada cloud computing, akses atas data berada di bawah kendali cloud provider. Dalam hal ini, perusahaan sudah memahami segala risiko terkait kontrol dan akses menuju data. Namun, dengan menggunakan Google Cloud, data perusahaan Anda akan berada dalam keamanan tinggi.
Aksesibilitas
Untuk aksesibilitas, on premise memiliki kemudahan akses data yang besar. Anda selaku pemilik data dapat melakukan pemindahan data menuju ke server tertentu yang dibutuhkan.
Sedangkan pada cloud environment, Anda pun memiliki akses cukup besar menuju data, di mana hanya dibutuhkan jaringan internet untuk bisa mengakses data pada server. Melalui kemudahan ini, Anda bisa mengakses data perusahaan Anda kapanpun dan di manapun.
Keamanan
Pada on premise, Anda bisa dengan mudah mengamankan data dan mengatur siapa saja yang bisa mengakses data-data perusahaan Anda. Anda juga bisa mengatur sistem keamanan ganda bagi data-data Anda.
Biasanya perusahaan dengan kepemilikan informasi sensitif seperti perbankan dan lembaga pemerintahan yang menerapkan sistem seperti demikian.
Pada Google Cloud, data perusahaan akan tetap terjaga aman. Selain itu, infrastrukturnya juga bisa di-combine dengan tidak hanya memakai Google Cloud.
Biaya
Pada on premise, sebagai pemegang kendali penuh dan organisator mandiri atas data, Anda harus menanggung semua biaya atas server, konsumsi daya, pembelian hardware atau software, maintenance, hingga ruangan.
Sedangkan pada cloud computing, Anda bisa menekan biaya karena tak semua pengeluaran di atas harus ditanggung. Anda hanya perlu membayar sesuai pemakaian (berbasis pay-as-you-go) kepada cloud provider. Selain itu, dengan Google Cloud juga biayanya akan lebih murah untuk penggunaan jangka panjang.
Benefit Menggunakan Cloud Dibandingkan On premise
Terkait benefits of cloud vs on premise, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari sistem cloud. Beberapa benefit tersebut di antaranya adalah:
- Cloud sifatnya lebih instan dari segi pemakaian. Kapanpun Anda hendak menggunakannya, Anda hanya perlu mengaktifkan fungsinya. Begitu pula bila sudah tidak diperlukan lagi, tinggal dimatikan saja.
- Cloud computing menghadirkan fleksibilitas dari segi kapasitas. Anda bisa mengukur sendiri seberapa besar kapasitas yang dibutuhkan.
Anda bisa menambah atau menguranginya tanpa ada biaya tambahan yang berarti, seperti biaya untuk membeli hardware maupun biaya untuk ruangan penyimpanan.
- Irit dari segi pemeliharaan. Dengan menggunakan cloud, perusahaan tak perlu pusing memikirkan anggaran untuk maintenance dan system update. Semuanya sudah menjadi ranah tugas cloud provider.
- Dari segi pengeluaran, cloud tentu lebih murah karena Anda hanya perlu membayar sesuai kebutuhan kapasitas yang dipakai. Sebaliknya pada on-prem, pengguna akan terus dibebani dengan biaya operasional yang terus bertambah seiring waktu.
- Irit waktu dan tenaga, karena Anda tidak perlu diberatkan mengurus tanggung jawab IT perusahaan. Pada cloud environment, cloud providerlah yang bertanggung jawab atas semua fungsi jaringan IT, data center, dan maintenance Anda. Pada gilirannya, ini akan meningkatkan efisiensi perusahaan Anda.
Tipe-tipe Cloud Computing
Sejauh SAP cloud vs on premise diperhatikan, ada beberapa model deployment pada cloud computing yang perlu Anda ketahui. SAP cloud sendiri adalah ERP software atau perangkat untuk membantu pengelolaan enterprise resource planning, dan berjalan di cloud.
Private Cloud
Ini adalah jenis deployment yang digunakan secara pribadi oleh pengguna tertentu. Mekanisme penggunaannya yakni satu server hanya digunakan khusus untuk 1 pengguna saja.
Nah, yang termasuk dalam private cloud contohnya:
- PaaS (Web Server, Sistem Operasi, Database, dan Framework yang khusus untuk internal)
- SaaS (Mail Server, Web Application, dan Database Server khusus untuk keperluan internal)
- IaaS (Virtual machine yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan internal).
Public Cloud
Berbeda dengan private cloud, ini merupakan salah satu bentuk deployment yang didesain khusus untuk masyarakat umum, di mana satu server bisa digunakan oleh beberapa pengguna.
Public cloud contohnya ada 2:
- Free atau gratis yang biasanya disediakan secara terbatas
- Berbayar, misalnya cloud yang sudah memiliki lebih banyak fungsi serta bisa kita kontrol secara lebih baik.
Hybrid Cloud
Hybrid cloud adalah salah satu bentuk deployment yang menggabungkan Private Cloud dan Public Cloud. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan beberapa fungsi berbeda sekaligus dalam satu organisasi yang sama.
Mekanisme penggunaannya juga sesuai kebutuhan, yakni satu server dapat digunakan untuk umum (public) maupun pribadi (private).
Community Cloud
Sesuai dengan namanya, community cloud adalah salah satu bentuk cloud computing yang didesain khusus untuk komunitas tertentu. Komunitas tersebut biasanya berasal dari kalangan dengan bidang atau minat yang sama.
Untuk mekanisme penggunaannya, community cloud bisa dijalankan oleh satu atau lebih perusahaan anggota dari komunitas tersebut.
Mulai Migrasi ke Cloud dari On premise, bersama GITS.ID (Google Cloud Partner Indonesia)
Nah, setelah tahu on premise vs cloud, yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah, why move from On premise to Cloud? Kalau memperhatikan berbagai manfaat dan keunggulan dari cloud computing seperti efisiensi biaya, kecepatan, dan scalability-nya yang sudah mendunia, maka sudah sepatutnya Anda beralih ke Cloud.
GITS.ID sebagai Google Cloud partner Indonesia andal dan tepercaya adalah pilihan tepat yang bisa diandalkan untuk kebutuhan cloud computing Anda. GITS.ID merupakan cloud service provider Indonesia yang bisa membantu Anda memaksimalkan semua cloud-based features.
Untuk segi keamanan pun Anda tak perlu ragu lagi. Anda bisa dengan mudah mengakses data dan sistem dengan keamanan yang terjamin standar Uptime Service Level Agreement (SLA) 99,9%. Segera migrasi sekarang juga ke Cloud bersama GITS.ID.
