Industri farmasi dan FMCG maupun industri-industri lainnya tentu perlu melakukan inovasi agar terus berkembang dan semakin maju. Bisa digital transformation, baik itu mobile application untuk dipakai konsumen maupun pekerja internal perusahaan, juga bentuk transformasi digital lainnya.
Kali ini, kita akan membahas:
- Bisnis Proses di Industri Farmasi Hingga Mobile Application yang Umum
- Bisnis Proses di Industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG)
- Ide dan Hal Baru Digital Transformation dengan Mobile Application di Industri Farmasi
- Peluang dan Tantangan bagi Industri Farmasi dan FMCG dengan Digital Transformation
Table of Contents
ToggleBisnis Proses di Industri Farmasi Hingga Mobile Application yang Umum
Perusahaan farmasi di industri farmasi Indonesia beragam. Ada yang perusahaannya punya izin produksi sekaligus juga izin untuk distribusi. Tetapi, ada pula yang perusahaannya memerlukan kerja sama dengan partner distributor alias perusahaan farmasi ini tidak memiliki license untuk mendistribusikan produknya ke rumah sakit ataupun apotek.
Selain produksi dan berhubungan distributor, perusahaan farmasi juga kontak dengan Health Care Professional (HCP). Kepada HCP, perusahaan farmasi memberi edukasi mengenai obat yang mereka buat. Termasuk juga, mengedukasi apoteker atau yang bekerja di apotek dan toko obat. Informasi ini mencakup obat tersebut untuk penyakit apa, apakah ada kontra indikasi dan seperti apa, serta hal lainnya.
Selain itu, industri farmasi juga mengontak rumah sakit untuk me-review obat produksi mereka. Kemudian, pihak rumah sakit dapat memberi izin pada produk tersebut atau melakukan listing. Bila sudah, distributor jadi bisa mengirimkan produk sesuai permintaan pihak rumah sakit.
Dalam industri farmasi, perusahaannya ada yang memiliki mobile application atau aplikasi mobile untuk digunakan oleh masyarakat luas. Biasanya aplikasi ini bertujuan untuk membantu orang awam dalam menjaga kesehatan dan terkait dengan produk dari perusahaan farmasi tersebut. Belakangan ini, ada pula aplikasi dari pihak ketiga yang membantu mengedukasi masyarakat.
Baca juga: 5 Things You Need on Mobile Healthcare or Medical Application Development
Bisnis Proses di Industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG)
Perusahaan FMCG biasanya memproduksi barang yang banyak sehingga perlu bantuan distributor untuk mendistribusikan produk-produknya. Distributor akan mengirimkan barang ke retail (mulai dari supermarket hingga toko kelontong), kemudian dari retail ke konsumen. Aktivitas penyampaian barang ini juga disertai pendataan penjualan untuk nantinya menjadi invoice.
Dimungkinkan juga adanya proses pengembalian barang ke distributor dari retailer. Hal ini bila barang cacat atau kadaluarsa. Demikian pula dari distributor ke pihak perusahaan FMCG. Hal-hal tersebut nantinya mengurangi jumlah pembayaran yang harus dibayarkan.
Selain itu, ada pula proses langsung dari perusahaan FMCG ke retailer. Ini biasanya ketika ada masa promosi produk dan pengurangan harga.
Baca juga: Ini Cara Retail Sales Bidang FMCG Bertahan untuk Next Normal
Ide dan Hal Baru Digital Transformation dengan Mobile Application di Industri Farmasi
Perusahaan farmasi juga memperhatikan coverage, productivity, dan profitability. Apakah area yang di-cover sudah cukup? Apakah sudah banyak produk yang laku dari sana? Apakah keuntungannya masih banyak dibandingkan biaya yang dikeluarkan seperti untuk promosi? Ada mobile application yang dipakai salesman terkait smart territory coverage. Menggunakan aplikasi mobile, salesman bisa melihat mana saja apotek atau toko yang dekat dan memberi nilai jual tinggi.
Industri-industri sudah masuk pada ekosistem digital. Banyak rumah sakit yang punya mobile application untuk reservasi online. Apotek-apotek pun punya aplikasi mobile untuk konsumen membeli obat dari sana. Dokter dan bidan pun ada yang punya aplikasi untuk konsultasi ataupun reservasi online. Medical association pun demikian. Dan, bermunculan kanal digital baru terkait kesehatan.
Ada yang baru pula, tetapi harganya masih mahal, yakni Robotic Process Automation. Robot ini bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi menggantikan manusia. Dia diberi bekal bahan pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan kecerdasan buatan yang ditanamkan.
Baca juga: How Digital Transformation Becomes What Business Has to Do in This COVID-19 Pandemic
Peluang dan Tantangan bagi Industri Farmasi dan FMCG dengan Digital Transformation
Peluang bagi industri adalah bila bisa mensimpilfikasi kerja, mempercepat proses seperti memakai Robotic Process Automation, mengimplementasi machine learning, dan hal lain terkait pengerjaan yang lebih pintar dan mudah.
Sementara itu, untuk mewujudkan peluang, ada berbagai tantangan. Di antaranya, proses sebelumnya yang manual harus dimatangkan dahulu. Ini agar bisa terintegrasi dengan baik dengan proses pengerjaan yang lebih terotomasi.
Itu dia bahasan inovasi industri farmasi dan FMCG, khususnya terkait digital transformation dengan mobile application. Kini, waktunya kita membuat ide dan mewujudkannya.
Pada webinar GITS Expert Talk #5 bersama bapak Dwi Aji Mardiyanto (IT Country Head Bayer), dibahas lebih banyak lagi tentang hal-hal tadi. Sila tonton tayangan ulangnya di
Untuk pendaftar GITS Expert Talk #5, file materi dapat diakses di bawah ini. Sila cek email Anda untuk mendapatkan password-nya.
[passster password=”gits-lima”]
File materi:
Untuk Anda yang ingin berkonsultasi atau mengobrol tentang transformasi digital atau bisnis terkait, silakan email GITS Indonesia di: [email protected] (mohon sertakan informasi bahwa Anda peserta webinar).
[/passster]
Bila Anda belum mendaftar dan ingin file materinya, sila isi form di halaman ini.
Dwi Aji Mardiyanto adalah IT Country Head di Bayer Indonesia.
Jacqueline adalah bagian dari Marketing GITS Indonesia.
GITS Indonesia menyediakan solusi IT untuk perusahaan Anda. Klien kami di antaranya, yakni Danone; Toyota; dan Jasa Raharja. Contoh proyek kami dapat dilihat di halaman Portfolio ini.